Selamat Datang di TOKO AZZAM 7

Rabu, Juli 31

Demi Hidup Yang Lebih Baik

Ia layak mendapatkan perhatian khusus dari setiap muslim, iapun sangat layak mendapatkan semua yang kita miliki, ia pun sekali lagi juga sangat-sangat layak mendapatkan pengorbanan yang sangat tinggi bahkan sebagian orang mengatakan it's imposiblle. Ia adalah kalimat yang menjadi misi para nabi dan rasul, kalimat inilah yang membuat Nabi Nuh -alaihis salam- menghabiskan ratusan tahun usianya, kalimat inilah yang membuat Musa -alaihis salam- berani menantang fir'aun, kalimat ini juga yang telah membuat pasukan badar menjadi pasukan pilihan, kalimat inilah yang membuat Rasulullah tidak mau menerima matahari ditangan kanannya juga bulan ditangan kirinya. Kalimat ini telah mendapatkan torehan tinta emas sepanjang sejarah hidup manusia, sayangnya para pendengki kalimat ini mencoba menutupi kalimat ini dengan berbagai propaganda serta kamuflase tingkat tinggi tapi tetap saja takkan mungkin tertutupi semuanya. Kalimat ini adalah cahaya dari Pemilik Cahaya. Dialah syahadat. Dia mudah diucapkan namun sedikit yang mampu berkomitmen dengan kalimat ini. 

Perjanjian bahwa tak ada ilah (sesuatu yang disembah baik makna lahir ataupun batin) kecuali Allah Ta'ala, membutuhkan kominten yang teguh untuk merealisasikan dan menampakkannya. Tak ada gading yang tak retak, termasuk penulis masih banyak komitmen dengan syahadat ini yang harus diperbaiki, tapi inilah kenyataan yang harus dihadapi dan dilewati. Kita hanyalah manusia yang menjadi tempat salah dan kealpaan, namun justru karena predikat itulah Allah memberikan nafsu dan akal pada kita. Dengan keduanya itu kita bisa lebih rendah dari pada hewan atau malah bisa lebih tinggi dari pada malaikat. Hanya komitmen pada syahadat yang menjadi tali kekang keduanya. 

Komitmen tak harus bisa dijelaskan tapi ia menuntut doktrin yang sangat kuat pada hati ini. Syahadat adalah satu-satunya alasan kita berubah menjadi lebih baik. Seperti Umar bin Khattab, sejarah jahiliyah mencatat beliau adalah seseorang yang sangat benci kepada Islam dan Muhammad, Beliau jago gulat, tegas dan tak segan-segan membunuh putri kandungnya. Tapi sedetik setelah beliau menyatakan syahadat 180% beliau berubah semua perangainya mengikuti apa yang dianjurkan Rasulullah ketegasannya untuk memuliakan dan memajukan Islam, kegarangannya untuk kaum kafir quraisy. Kebenciannya adalah untuk musuh Allah dan Rasulnya. 

Sebut saja seorang pemuda Mus'ab bin Umair, manusia yang jarang memiliki kelebihan kebanyakan manusia, beliau adalah seorang yang rupawan namun cendekiawan, keturunan bangsawan yang otomatis beliau seorang hartawan. Sebelum masuk islam beliau menggunakan kelebihannya itu untuk kesenangan pribadi, setelah masuk islam beliau rela meninggalkan kesenangnnya itu hingga bajunyapun seperti seorang gembel. Beliau rela memberikan tubuhnya dan wajahnya yang rupawan demi melindungi Rasulullah di perang uhud. Saad bin abi waqash seorang pemuda yang luar biasa sayangnya kepada ibundanya, namun karena berbeda keyakinan beliau lebih memilih islam dari pada harus menguikuti kemauan ibundanya tercinta. Hingga beliau pernah berkata kepada ibundanya dengan lemah lembut "Maaf ibunda demi Allah sekalipun ibunda punya 9 nyawa dan dicabut satu persatu dihadapanku, niscaya aku takkan akan merubah keyakinanku pada Muhammad", walaupun demikian beliau tetap menghormati ibundanya.

Masih banyak kisah yang menunjukkan betapa kalimat syahadat mampu merubah seseorang, namun sayangnya kita tak juga ada memikirkan hal ini, kita masih mencari momentum dan titik balik untuk berubah. Tak cukupkah syahadat yang kita baca disetiap adzan, iqomah dan sholat, inilah keberhasilan propaganda dan kamuflase musuh-musuh Allah, syahadat bagi sebagaian saudara kita adalah hanya sebatas syarat dan rukun. Wahai saudaraku jika kalian akan melamar pekerjaan, kalian pasti diminta beberapa syarat dan kalian tahu betul apa urgensi syarat untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, dengan mempertaruhkan apasaja kalianpun berusaha mendapatkannya. Demikian juga Allah Ta'ala menjadikan syahadat sebagai syarat dan rukun bukan tak ada urgensinya. Demi kehidupan yang lebih baik adalah rangkuman dari sekian banyak urgensi sayahadat itu sendiri. Memperbaiki diri semakin hari adalah dambaan setiap manusia, inilah yang diajarkan syahadat. 

Kata "ilah" dalam syahadat adalah hal mutlak menafikan segala macam atau bentuk perbudakan kecuali kepada Allah. Segala alasan tindak tanduk kita harus beralasan karena Allah. Ia adalah motivasi tunggal kita, baik lahir maupun batin, hati kita sekalipun harus tetap menjadikan Allah sebagai alasan tunggal. Allah harus menjadi dan merajai semua aktivitas lahir dan batin kita, saat itu tercipta maka semua sholat kita, puasa kita, zakat kita, haji kita dan serangkaian ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah memberikan bekas yang nyata yakni amar ma'ruf nahi mungkar. Dengan izinNya tak adalagi kekacauan, keributan dan peperangan. Tapi Allah masih menguji kita dengan orang-orang yang anti pada syahadat sebagai ajang pembuktian siapakah yang paling berkomitmen. 

Syahadat menciptakan dan membentuk pribadi-2 yang taat pada Allah Ta'ala, namun demikian bagi mereka yang memiliki akal, sesungguhnya ini hanyalah permainan Allah saja, mau taat atau tidak itu terserah kita, namun pada akhirnya kita juga akan kembali kepada Allah dan Dia akan menjadi Hakim di Maha Pengadilan kelak. Lantas kenapa kita menunda ketaatan? Percaya atau tidak kehidupan yang lebih baik hanya bisa kalian raih dengan benar2 dengan menjaga komitmen pada syahadat itu. Karena inilah yang disampaikan dalam mukaddimah Al-Quran yang tidak ada keraguan didalamnya.

Abu Jahal mengatakan bahwa kalimat syahadat itu hanya akan melahirkan perang diantara suku mereka, sesungguhnya ini adalah kefahaman dia pada makna dan urgensinya yang begitu agung, namun nafsu dan akalnya telah merajai jabatannya di kaumnya saat itu, maka ia sangat takut akan kehilangan itu semua. Sekali lagi bahasa kita tidak kuasa menerangkan betapa syahadat sudah menjadi alasan yang kuat untuk merubah kehidupan kita menjadi lebih baik, tapi yakinlah pada bahasa dan isyarat hati yang telah diberikan oleh Allah. Rajin-rajinlah membaca ayat-ayatNya yang ada disekitarmu, ini adalah sebaik-baik jalan yang kalian pilih AL-Islam. Sebagai hamba yang lemah jangan malu2 untuk berdoa padaNya untuk djadikan orang-orang yg selalu menjaga komitmen ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Terimakasih telah berkunjung