Selamat Datang di TOKO AZZAM 7

Kamis, Agustus 1

Mendaftar dimana?

Ada sebuah anekdot yang cukup menarik buat kita, penyesalan selalu datang diakhir kalo didepan namanya pendaftaran. Bener juga ya... sobat jika penyesalan itu terjadi saat kita masih hidup maka masih ada kemungkinan untuk didaftarkan kembali untuk hasil yang lebih baik, tapi bagaimana jika penyesalan itu terjadi saat kita sudah mati?

Pernahkah kita memikirkan saat diakhirat nanti kita mendaftar dimana? Surga atau neraka? Secara jawaban saya yakin 100% bahkan lebih kita semua akan memilih surga, tapi soal persiapan masuk atau mendaftar kesana wallahualam. Sangat penting untuk dipikirkan, kenapa karena ini akan mempengaruhi semua tingkah laku baik lahir maupun batin. Bisa gak sih tempat tinggal di kampung abadi ini dijadikan obsesi, layaknya orang yang sedang terobsesi akan sesuatu maka sebisa mungkin dia akan meniru atau mengejar obsesi itu. Sobat mari kita sedikit rubah makna sukses, minimal buat pribadi ini. Bagaimana jika sukses itu kita maknai saat kaki ini sudah menjejak di surga. Setuju tidak?

Jadilah pribadi-2 yang selalu mengejar dan merindu surga. Seperti halnya akan masuk ke sebuah Perguruan Tinggi bonafit dan favorit maka testnya sangat susah bahkan tak sedikit yang harus kita korbankan, pikiran, tenaga, waktu bahkan harta. Demikian pula surga, ia akan menuntuk segala-galanya bahkan hingga nyawa sekalipun, namun buat sebagian manusia surga hanya tinggal cita-cita yang tak kunjung terealisai. Surga adalah tempat manusia2 kuat, teguh dan sabar. Bagi sebagian manusia surga hanyalah mimpi yang terkadang termarginalkan oleh kondisi pribadi yang ringkih.

Memang kita dipastikan bukan manusia ke 11 yang dijamin masuk surga, tapi bukan berati surga sudah penuh dan tidak menerima lagi pendaftaran. Tidak, surga akan selalu sabar menanti kita, salah satu bentuk cinta Pemilik Surga adalah adanya bulan Ramadhan dimana langit dibuka dan di sepertiga akhir pintu neraka ditutup rapat-rapat, Dia menebar harapan bahwa surga membuka pendaftaran unlimited. Didalam Ramadhan terdapat sebuah malam yang lebih baik dari 1000 bulan, ia bisa menjadi kafarat atas semua dosa-2 kecil yang selama ini kita lakukan. Bagaimana dengan dosa besar selama ini? Allah masih membuka pintu taubat apa lagi dibulan suci yang dipenuhi dengan rahmat-Nya, Maghfirah-Nya, tunggu apa lagi wahai hati yang gelisah?

Diterangkan dalam sebuah hadits, bahwa di surga setiap pria beristri dua. Abu Huroiroh ra. mengabarkan, Muhammad Rosuhdlah saw. bersabda, "Rombongan yang pertama-tama masuk surga wajahnya bagai bulan purnama. Mereka tidak meludah, tidak membuang ingus, dan tidak buang air di sana. Bejana dan sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Pedupaan mereka kayu gaharu yang harum. Keringat mereka seharum kesturi. Setiap pria mempunyai dua istri yang kedua betisnya ternbus pandang sehingga kelihatan sumsumnya di balik kulit karena sangat indahnya. Mereka tidak pernah marah atau bertengkar. Hati mereka senantiasa bersatu bertasbih kepada Allah SWT sepanjangpagi dan petang". (HR. Muslim)

Seluruh penghuni surga berhati bersih. Tidak memiliki rasa dendam dan dengki. Dan masing-masing merasa bersaudara. "Kami cabut segala macam dendam yang ada dalam dada mereka" (QS. 7/Al-A’rof 43) "Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara. (QS. 15/Al-Hijr: 47-48) Karena itulah interaksi yang terjadi antar sesama penghuni surga selalu damai. Sebab:
- mereka tidak mendengar perkataan yang tiada berguna (QS. 19/ Maryam: 62)
- mereka juga tidak mendengar kata-kata yang menimbulkan dosa, (QS. 56/A/- Waqi’ah: 25)
- dan tiada terdengar kata-kata dusta (QS. 78/An-Naba’: 35)

Para ahli surga pun memperoleh pendamping yang lebih baik dari pada istri-istri mereka sewaktu di dunia. "Kemudian Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah". (QS. 44/Ad- Dukhon: 54) "Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang cantik bermata indah." (QS. 52/Ath-Thur: 20)

Sebagaimana kehidupan di dunia, para penghuni surga pun mendapat makan dan minum, namun tidak pernah buang air besar atau kecil. Jabir ra. memberitahukan, Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Penduduk surga juga makan minum di dalamnya, namun mereka tidak meludah, tidak buang air besar atau kecil, dan tidak membuang ingus". Sahabat bertanya, "Bagaimana makanan yang mereka makan ? " Nabi saw. bersabda, "Keluar dari sendawa yang harumnya seperti kesturi. Mereka senantiasa bertasbih dan bertahmid sebanyak tarikan nafas kalian". (HR. Muslim) Berikut ayat-ayat Al-Qur’an yang mengemukakan tentang kegiatan makan minum penghuni surga, antara lain: 
- mereka (penghuni surga) memperoleh buah-buahan dan apa yang mereka inginkan. (QS. 2/Al-Baqoroh: 25)
- mereka menerima rezeki setiap pagi dan petang. (QS. 19/Maryam: 62-63)
- mereka memperoleh ucapan "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS. 36/Ya Sin: 57-58)
- piring-piring di surga terbuat dari emas. (QS. 43/Az-Zukhruf: 71- 72)
- mereka (para penghuni surga makan minum dengan enak. (QS. 52/Ath-Thur: 19)
- di surga ada pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya) (QS. 56/Al-Waqi’ah: 27-34)
- di surga terdapat minuman air kafur. (QS. 76/Al-Insan: 5-6)
- buah-buahan di surga mudah dipetik. ’’Dan naungan (pepo- honan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah- mudahnya untuk memetik (buah)nya (QS. 76/Al Insan: 4) 
- bejana-bejana dan gelas-gelas di surga terbuat dari perak. (QS. 76/Al-Insan: 15-16) 
- di surga juga ada minuman jahe. (QS. 76/Al-Insan: 17-18)
- di surga ada kebun-kebun dan buah anggur. (QS. 78/An-Naba’: 31-34) 
- di surga terdapat bermacam-macam daging yang diinginkan. (QS. 52/Ath-Thur: 22) 
- di surga boleh meminum minuman keras yang tidak mema- bukkan. (QS. 37/Ash- Shoffat: 45-47)
- di surga terdapat sungai susu, madu, dan sungai arak serta berbagai macam buah-buahan. (QS. 47/Muhammad: 15)
 
Wahai sahabat tidakkah surga begitu menggiurkanmu? Tidakkah surga akan menjadi obsesimu mulai detik ini? Jangan sia-siakan Akhir2 ramadhan ini, disini begitu tersebar ampunan dan rahmat Allah, ayo segera jual belilah dengan sebaik-baik pemberi dan penepati janji, siapa lagi kalau bukan Allah Ta'ala.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Terimakasih telah berkunjung