Sekarang kita kembalikan makna sukses kepada makna yang umum dipakai, pertanyaannya siapakah yang membuat anda mampu membuat perencanaan dengan sedemikian dahsyat? dengan apakah anda merencanakan hal tersebut? Apakah otak briliant anda tidak ikut serta bermain diperencanaan yang anda buat? Demikian juga mata, tangan, kaki dan sebagainya? Lantas apakah anda pernah merencanakan punya mata yang bagus? Tangan yang cekatan? Kaki yang kuat? Otak yang super encer? Terakhir siapakah yang mampu mewujudkan perencanaan anda menjadi kenyataan bukan hanya mimpi?
Sobat, nikmat yang kita rasakan sampai saat ini juga sebuah keberhasilan, sebuah kesuksesan. Allah sebagai penentunya mewanti-wanti dengan firman-Nya :
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬
Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika
kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras.
(Surah Ibrahim 14: Ayat 7)
Jadi sumber keberhasilan adalah mensyukuri semua kesuksesan / keberhasilan (baca : nikmat) yang sudah ada maka Allah akan menambah nikmat-Nya salah satunya berupa mewujudkan apa yang telah direncanakan dan dimimpikan. Ternyata begitu banyak keberhasilan yang ada di kita, sekarang takkan sulit lagikan menyebutkannya....
Keberhasilan dan kesuksesan yang hakiki dan besar adalah saat kaki ini sudah menjejak di surga-Nya, bagaimana setujukan? Lalu bagaimana apakah sudah direncanakan dari saat ini.....
Keberhasilan dan kesuksesan yang hakiki dan besar adalah saat kaki ini sudah menjejak di surga-Nya, bagaimana setujukan? Lalu bagaimana apakah sudah direncanakan dari saat ini.....
0 komentar:
Posting Komentar