يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا
اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنا
عَلَيْهِمْ ريحاً وَ جُنُوداً لَمْ تَرَوْها وَ كانَ اللهُ بِما تَعْمَلُونَ
بَصيراً
Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah olehmu nikmat Allah kepada kamu seketika datang kepada kamu tentara-tentara; maka Kami kirimlah kepada mereka angin dan tentara-tentara yang tidak kamu lihat. Dan Allah itu adalah melihat apa yang kamu kerjakan. ( QS Al Ahzab ayat : 9. )
Pasukan Quraisy yang dipmpin oleh Abu Sufyan, berantakan oleh angin ribut, sehingga mereka kalah telak. Ada siroh yang menarik saat (menjelang usai) perang ini, kira-2 seperti ini kisahnya
Selesai perang Ahzab, Rasulullah saw pulang ke rumahnya. Ketika hendak meletakkan pedangnya, Malaikat Jibril menegurnya..."Para malaikat belum meletakkan pedangnya, pergilah ke Bani Quraizah (untuk membuat perhitungan dengan Yahudi Quraizah yg khianat dalam perang Ahzab)".Maka Rasulullah saw perintahkan para shahabatnya utnuk segera menuju Bani Quraizah..Bahkan saking segeranya beliau berpesan.. "Jangan shalat Ashar sebelum tiba di Bani Quraizah..." Para shahabat yg belum hilang letihnya dari perang Ahzab, langsung berangkat....Bentuk loyalitas yang luar biasa.
Sobat hal yang sangat urgen dari kisah ini adalah semangat tak kenal henti, dan memang demikianlah seharusnya seorang muslim. Di agenda setiap muslim tak kenal kata henti, ibadah, perjuangan, pengorbanan, dakwah dan otomatis perbaikan diri. Selesainya sebuah agenda atau tugas akan melahirkan agenda-agenda serta tugas-tugas yang baru dan pastinya membutuhkan perjuangan yang tak sedikit.
Dari hal ini sudah seharusnya setiap muslim memiliki sifat tawwaaqah..تواقة sebagaimana ucapan Umar bin Abdul Aziz...
إن لي نفسا تواقة ، كلما وصلت إلى أمر تاقت إلى ما هو أعلى
"Aku memiliki jiwa 'ambisius' setiap aku tiba pada satu perkara, aku ingin mencapai yang lebih tinggi lagi..."
Bukankah Allah telah berpesan :
فَإِذَا
فَرَغْتَ
فَانصَبْ
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧)
"Jika engkau selesai atas suatu perkara, maka mulailah (dengan perkara lainnya).."Hidup adalah rentetan agenda dan rincian tugas, hal ini takkan pernah usai hingga kita masuk ke liang lahat, bagi mereka yang hidup dengan bersantai ria maka sesungguhnya ia telah melalikan tugasnya dan seperti halnya di kantor bagi yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik atau tidak berusaha menyelesaikan tugasnya maka ia akan terdepak atau bahkan dipecat. Demikian pula seorang muslim jangan sampai kita "dipecat" oleh Allah, bentuk PHK dari Allah tentu berbeda dari manusia, minimal bentuknya adalah diredupkannya cahaya jiwa kita dan hatinya. Gempuran tugas yang memiliki konsekuensi perjuangan memang tampak melelahkan namun insya Allah jiwa kita akan tercerahkan.
Sebuah contoh nyata adalah saudara-saudara kita di Palestina mereka melaksanakan tugasnya dan kewajiban kita (muslim) untuk mempertahankan izzah kaum muslim diseluruh dunia, boleh jadi Al-Aqsho berada di Palestina namun masjid suci itu adalah milik Muslim sedunia. Walaupun dihadang masalah hingga lintas generasi tapi semangat mereka tak mati bahkan ribuan hafidz lahir di bumi Palestina Allahu Akbar....
Bagaimana Allah akan menutup rizki seseorang jika mereka bekerja dengan baik, berusaha dengan baik dan sesuai keinginan Allah dan Rasul-Nya, jika memang demikian dimana Maha Adilnya Allah. Jangan pernah berhenti untuk menjadi yang terbaik, jangan pernah mundur dari setiap tugas dan agenda, tugas dan agenda hanya akan memberikanmu derajat harga diri yang jauh lebih tinggi dan pembuka keberkahan bagi kehidupanmu. Demikian juga dengan semangat dan ruh Ramadhan jangan berhenti sampai bulan Ramadhan saja. Never Stop!!!!
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧)
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧)
0 komentar:
Posting Komentar