مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ ـ رواه مسلم
Artinya: “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Rasulullah Shallallaahu ‘alahi
wasallam bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُناَ فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa yang berbuat suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami maka tertolak” [HR. Muslim dari Aisyah radliyallaahu ‘anha]
مَن جاَءَ مَسْجِدِي هَذاَ لَمْ يَأْتِيْهِ
إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمَهُ أَو يُعَلِّمُهُ فَهُوَ مَنْزِلَةُ المُجاَهِدْ فِي
سَبِيْلِ اللهِ وَمَن جاَءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ مَنْزِلَةُ الرَّجُلِ يَنْظُرُ
إِلَى مَتاَعِ غَيْرِهِ
“Barang siapa yang datang ke masjidku ini, dan dia tidak datang kecuali untuk kebaikan yang dia pelajari atau dia ajarkan maka dia sama dengan kedudukannya orang yang berjihad di jalan Allah, dan barang siapa yang datang tidak untuk tujuan ini maka kedudukannya seperti kedudukan seseorang yang melihat kenikmatan pada orang lain”
Sobat diatas adalah sekedar pembukaan bahwa betapa ilmu di dalam persepsi agama kita adalah sesuatu yang amat dan sangat utama, ini hanya sebagian dari sekian banyak ayat dan hadist tentang keutamaan ilmu. Tepat 17 Ramadhan Allah menurunkan wahyu pertama kepada Rasulullah, masih ingat dengan wahyu pertama itu?
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1)
Ini adalah landasan dari setiap muslim bahwa keislaman seseorang harus didahului dengan ilmu. Dalam bukunya Said Hawa, Al-Islam menjelaskan bahwa salah satu syarat diterimanya Syahadat adalah ilmu yang menolak kebodohan, singkatnya islam bukan untuk orang malas. Saya tidak menyebut bodoh karena bodoh itu hasil dari suatu kemalasan, malas mencari, malas membaca, malas merenung, malas berpikir, malas mengikuti kata hati, malas mengikuti al haq sehingga terciptalah kebodohan.
Sekali lagi islam adalah agama yang sangat mencintai ilmu, sebab dengan ilmu kita bisa menjaga setiap langkah kita, ibadah kita terlindungi dari niat-niat yang tidak diridhoi oleh Allah. Contoh Ramadhan ini saja, jika seseorang tidak mengawalinya dengan mencari tau apa itu dan apa yang harusnya dilakukan dan ditinggalkan saat Ramadhan, maka bisa dipastikan puasanya hanya mendapat lapar dan haus saja.
Surga yang selalu kita elu-elukan dalam doa-2 kita adalah hanya untuk orang yang berilmu. Didalam Al-Quran banyak mengingatkan pada kita untuk selalu berpikir, berpikir adalah suatu proses mendapatkan ilmu, lha kita aja jarang berpikir mana mungkin ilmu itu hadir, dan apa ya pantas surga itu buat orang yang tidak mau menerapkan Al-Quran? Lha berpikir aja gak mau apalagi melakukan apa yang terkandung dalam Al-quran.
Syarat diterimanya semua ibadah kita adalah karena dua hal pertama ikhlas karena Allah, kedua ittiba Rasul. Dua hal ini takkan pernah terwujud jika tak ada ilmu. Bagaimana seorang ahli ibadah tau cara mencapai derajat ikhlas jika ia hanya sibuk sujud dan berdiam diri saja di masjid misalnya? atau bagaimana cara mengetahui jika ibadah kita sudah sesuai dengan tuntunan Rasulullah? Semuanya jawabannya adalah dengan ilmu.
Sobat... jangan pernah bangga menjadi seorang muslim jika masih belum mencintai ilmu. Semoga Allah menjadikan kita semua menjadi muslim yang mencintai ilmu. Amiin
0 komentar:
Posting Komentar