Ramadhan bulan tilawah, Ramadhan bulan tarbiyah, Ramadhan bulan jihad, Ramadhan bulan sedekah, Ramadhan bulan berkah, Ramadhan bulan seribu bulan dsb... Begitulah masyarakat memberikan nama pada bulan suci ini. Beragam rangkaia ibadah di hadirkan dan dipersembahkan, tak terkecuali seluruh media dibulan ini mencoba menghadirkan tayangan yang islami katanya. Ada hal yang menarik dari fenomena ini disetiap Ramadhan tersemat semacam harapan dari semua muslim akan kebaikan kebaikan. Yang disebut harapan ini bisa berlaku masa lalu juga bisa berlaku masa depan. Namanya juga harapan siapapun boleh saja menempatkannya diakhir cerita, saat sedang cerita atau awal cerita atau bahkan flashbacknya.
Saudaraku.... ada yang menarik dengan harapan Ramadhan ini, karena dalil yang sangat familiar dan selalu hadir disetiap pengajian saat Ramadhan ternyata juga mengakomodir adanya harapan ini. Silahkan dibaca surah Al-Baqarah ayat 183-187. Silahkan perhatikan ayat terakhirnya 183 yang diakhiri dengan la'allakum tattaqun, lalu in kuntum ta'lamun (184), la'allakum tasykurun (185), la'allahum yarsyudun (186), dan la'allahum yattaqun (187).
Harapan 1. Menjadi orang yang bertaqwa (la'allakum tataqun)
Kalau dilihat dari artinya mudah-mudahan orang yang berpuasa menjadi orang yang anti maksiat. Taqwa identik dengan takut pada Allah, kalau Umar ra mengibaratkan dengan seseorag yang berjalan diatas serakan kaca. Seharusnya orang yang berpuasa mampu menjaga dirinya dari semua perbuatan maksiat.
Harapan 2. Menjadi orang yang berilmu (in kuntum ta'lamun)
Ilmu adalah dasar dari amal, tanpa ilmu amal akan tertolak. Iblis lebih takut kepada orang yang berilmu ketimbang ahli ibadah, seorang yang berilmu akan mampu membentengi semua amalannya dari penyakit hati, sedangkan ahli ibadah belum tentu mampu membentengi amal ibadahnya. Wahyu pertama yang turun di bulan Ramadhan adalah Iqra' (bacalah) adalah dasar dari segala ilmu, diharapkan setiap muslim menjadikan ilmu sebagai kebanggan dan selalu mengembangkan ilmunya.
Harapan 3. Menjadi hamba yang pandai bersyukur (la'allakum tasykurun)
Ada yang mengatakan keindahan pertemuan itu terjadi saat datang perpisahan, demikian pula nikmatnya makan adalah saat setelah puasa. Itulah salah satu bentuk pembelajaran akan adanya syukur, saat puasa kita merasakan bagaimana menjadi orang yang serba kekurangan, merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita yang serba miskin. Ada nilai positif saat kita bersyukur, adalah kemauan untuk berbagi dan lebih peduli pada sekitar.
Harapan 4. Menjadi orang yang selalu dalam kebenaran
Ingat kebenaran adalah mutlak milik Allah, bagaimana mungkin kita akan selalu dalam kebenaran jika kita tidak meminta kepada-Nya, dan bagaimana mungkin permintaan akan dikabulkan jika tidak bersungguh-sungguh, kesungguhan itu diawali dengan kemauan untuk selalu mendekat kepada Allah. Ramadhan menjadikan orang lebih dekat pada Allah karena pintu langit dibuka hanya bulan ini dan ini benar-2 bulan LIMITED EDITION. Berdoalah berdoalah dan berdoalah seraya menjaga kedekatan dengan Allah Ta'ala
Harapan 5. Menjadi orang yang bertaqwa (la'allahum yattakun)
Menjadi orang yang bertakwa harus tahu diri, tahu batas, dan tahu yang
pantas. Tahu diri artinya bisa mengendalikan hawa nafsu, tahu batas
berarti mengetahui larangan-larangan Allah, dan tahu yang pantas artinya
berusaha untuk menampilkan performa diri yang terbaik sesuai dengan
batas kemampuannya.
Semoga Allah menjadikan kita orang-2 yang mampu memaksimalkan harapan-harapan baik yang tersebar di bulan berkah ini. Amiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar